Jumat, 29 September 2017

Ketidakrelaan

Disudut kamar berantakan
Tanganku bergerak
Dengan secangkir kopi panas ditangan
Baris demi baris kalimat menyeruak

Ia membentuk puisi
Tentang diriku
Yang masih menangisi
Keangkuhanmu

Puisiku kini berganti
Dengan tangkupan tangan didahi
Dalam hati ia berucap tak henti-henti

Mengharapkanmu kembali

Bali, 29 oktober 2017

Nafsu dan Rindu






Aku ingat
Aku pernah dekat
Dengan wanita kuat
Berwajah bulat

Kami bertemu
Di gelap malam biru
Dia tau
Aku melirik sesuatu di balik baju

Dia terdiam
Saat gunung raksasa itu kugenggam
Membiarkanku menerkam
Sembari terpejam, mendesah pelan

Kami beradu
Bibir kami menyatu
Pohon kelapa saksi bisu
Aku dibawah kuasa sang nafsu

Kini ia pergi
Aku sendiri
Berhalusinasi

Sembari bermasturbasi

Bali, 29 Agustus 2017

Tak Berdaya


Terlampau lama aku  jatuh
Pada linting tembakau ini aku berbagi keluh
Tentang rindu kepadamu yang semakin bertumbuh
Hanya temu yang buatnya tak lagi kambuh
Terlalu lama diriku runtuh
Pada kepulan asap ini aku coba kuredam jenuh
Tentang rasa kepadamu yang terpendam dalam tubuh
Hanya wajahmu yang mampu buatnya sembuh
Riuh suara gemuruh, satu tahun sudah kutempuh
Banyak hati coba kurengkuh
Kupikir bisa menjadikanmu musuh

Apa daya, hanya padamu aku luluh

-
Bali, 26 Agustus 2017